PUTUS HUBUNGAN
(Nama si Ibu)
dan
(Nama si Anak)
Mulai hari ini , segala tingkah laku & perbuatan anak tersebut di luar tanggung jawab kami.
Jakarta, 8 November 2008
(signaturenya si Ibu)
Bener2 kaget abis bacanya..Karena baru pertama kali ngeliat yg kaya gini..Terus dengan polosnya dalam perjalanan ke Senayan, saya bertanya pada orang tua saya.
Saya : " Ma, emgnya ada org sampai segitunya ya?".
Ibu saya : " Ada nak.."(menjawab dengan penuh antusias).
Saya : " Kenapa ya?"
Ayah saya : " Yah, mungkin anaknya terlalu menimbulkan banyak masalah yang akhirnya merepotkan orang tua. Orang tuanya udah ga kuat ngatasinnya. Ya..akhirnya begitu.."
Saya : Ooo gitu..
Duh..sangat disayangkan banget ya hal yang seperti ini kalau sampai terjadi. Yah, keluarga yang bersangkutan mungkin juga sudah mempertimbangkan hal ini masak-masak.
Tapi, hal ini sangat kontradiktif dengan ajaran agama yg saya anut. Tidak pernah ada ajaran yang menyatakan ada bekas anak atau bekasi ibu/ayah. Anak juga khan titipan dari Allah SWT . Sepasang suami istri bisa saja cerai..Sehingga timbul ada istilah mantan istri atau mantan suami. Nah, kalau anak khan ga ada kaya gitu..
Seorang anak khan ada juga karena udah ditakdirin dari bergabungnya sel telur ibu dan sel sperma bapaknya. Terus berubah jadi segumpal darah. Kemudian berkembang kembali menjadi segumpal daging. Logikanya, berarti sifat-sifat orang tua yg disusun dari kromosom X dan Y nurun ke anak khan?..It means, orang tua juga punya kewajiban buat menjadikan anaknya lebih baik khan bukan lebih buruk..Disini pula menjadi ujian buat si orang tua. Bisa ga ya membuat anaknya menjadi lebih baik dari orang tua secara perilaku dan perkataan.
So, buat calon Bapak/Ibu..Jangan lupa dijaga anaknya baik-baik ya..=).. Semoga kita dapat anak-anak yang sholeh dan sholehah!Amieeen..
(Nama si Ibu)
dan
(Nama si Anak)
Mulai hari ini , segala tingkah laku & perbuatan anak tersebut di luar tanggung jawab kami.
Jakarta, 8 November 2008
(signaturenya si Ibu)
Bener2 kaget abis bacanya..Karena baru pertama kali ngeliat yg kaya gini..Terus dengan polosnya dalam perjalanan ke Senayan, saya bertanya pada orang tua saya.
Saya : " Ma, emgnya ada org sampai segitunya ya?".
Ibu saya : " Ada nak.."(menjawab dengan penuh antusias).
Saya : " Kenapa ya?"
Ayah saya : " Yah, mungkin anaknya terlalu menimbulkan banyak masalah yang akhirnya merepotkan orang tua. Orang tuanya udah ga kuat ngatasinnya. Ya..akhirnya begitu.."
Saya : Ooo gitu..
Duh..sangat disayangkan banget ya hal yang seperti ini kalau sampai terjadi. Yah, keluarga yang bersangkutan mungkin juga sudah mempertimbangkan hal ini masak-masak.
Tapi, hal ini sangat kontradiktif dengan ajaran agama yg saya anut. Tidak pernah ada ajaran yang menyatakan ada bekas anak atau bekasi ibu/ayah. Anak juga khan titipan dari Allah SWT . Sepasang suami istri bisa saja cerai..Sehingga timbul ada istilah mantan istri atau mantan suami. Nah, kalau anak khan ga ada kaya gitu..
Seorang anak khan ada juga karena udah ditakdirin dari bergabungnya sel telur ibu dan sel sperma bapaknya. Terus berubah jadi segumpal darah. Kemudian berkembang kembali menjadi segumpal daging. Logikanya, berarti sifat-sifat orang tua yg disusun dari kromosom X dan Y nurun ke anak khan?..It means, orang tua juga punya kewajiban buat menjadikan anaknya lebih baik khan bukan lebih buruk..Disini pula menjadi ujian buat si orang tua. Bisa ga ya membuat anaknya menjadi lebih baik dari orang tua secara perilaku dan perkataan.
So, buat calon Bapak/Ibu..Jangan lupa dijaga anaknya baik-baik ya..=).. Semoga kita dapat anak-anak yang sholeh dan sholehah!Amieeen..